Menteri Agama Curhat ke Prabowo
Menteri Agama Curhat ke Prabowo: Wakaf Bantu Warga Miskin Indonesia
JAKARTA, – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa dirinya berdiskusi dengan Presiden Prabowo Subianto tentang pengaturan dana wakaf yang bisa digunakan untuk mendukung hidup masyarakat kurang mampu di Tanah Air.
Nasaruddin menuturkan, di hadapan Prabowo, ia menyampaikan bahwa potensi wakaf uang di Indonesia sangat besar dan dapat menjadi kekuatan ekonomi.
Pada saat saya menyampaikan cerita kepada Presiden Prabowo mengenai topik semacam ini, jika dana umat ini dikumpulkan, Bapak Presiden, jumlahnya relatif kecil yaitu sebesar Rp 20 triliun yang cukup untuk menangani 20 juta orang miskin mutlak,” kata Nasaruddin, di Jakarta Pusat, Selasa (5/8/2025).
Nasrullah menyebutkan bahwa sebagian besar dana zakat yang dielola oleh Baznas telah cukup untuk mengurangi kemiskinan parah.
“Sementara sebagian dana Baznas saja telah mampu mengatasi kemiskinan, bagaimana lagi jika uang tersebut terkumpul, ia sangat antusias,” kata dia.
Ia memberikan contoh bagaimana memperoleh zakat berupa dana sebesar 200 miliar rupiah secara sederhana meskipun terkumpul hanya 100 ribu per orang.
“Maka setiap mahasiswa baru cukup mengumpulkan Rp 100 per anak, sedangkan para jamaah haji sebesar 210.000, kami meminta Rp 100.000 per orang, sehingga perkiraan kami bahwa insyaallah dana wakaf tersebut bisa mencapai Rp 200 triliun tergolong mudah,” tambahnya.
Menteri Agama menyatakan bahwa pemerintah telah memberikan bantuan kepada organisasi-organisasi keagamaan dalam mengelola besaranya potensi zakat yang ada di Tanah Air.
“Instansi-instansi keagamaan perlu diperkuat agar dapat mengisi kesenjangan yang telah lama terjadi, karena mayoritas ummat Muslim kita sedang dalam situasi ekonomi yang kurang kuat,” katanya.
Berkaitan dengan besarnya peluang wakaf uang, Menteri Agama menegaskan bahwa Indonesia memiliki kemampuan yang kuat untuk menjadi pusat peradaban Islam di tingkat global, menggantikan wilayah Teluk.
“Saat ini giliran Indonesia untuk memainkan peran tersebut, bersama pendukung institusi keagamaan serta manajemen dana wakaf yang tangguh,” katanya.
“Kami akan berperan dalam membentuk pusat peradaban dunia Islam pada masa mendatang yang berada di Indonesia,” tambah Nasaruddin.