Umat Katolik di Karanganyar Rindu Paus Fransiskus, Ibadah Dihadirkan di Berbagai Tempat
KARANGANYAR – Paus Fransiskus mengakhiri hayatnya pada umur 88 tahun, hari Senin (21/4/2025), menurut waktu yang berlaku di Vatikan.
Seantero jemaah Katolik di bumi ini merasa berkabung, tak terkecuali mereka yang ada di Kabupaten Karanganyar.
Jemaah dari Gereja Paroki Santo Pius X di Kabupaten Karanganyar menyelenggarakan perayaan Misa untuk memperingati Paus Fransiskus pada hari Rabu (23/4/2025) malam.
Terlihat, mereka sedang beribadah di Gedung Pelayanan Pastoral Paroki Santo Pius X, lebih spesifik di lantai kedua.
Acara ibadah dimulai dari jam 6 sore WIB.
Di luar Gereja Santo Pius X, perayaan Misa untuk memperingati Paus Fransiskus juga dilaksanakan di Gereja Santo Yohanes Rasul Kebakkramat.
Herawan (54), seorang jamaah Gereja Santo Pius X di Desa Ngijo, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, mengungkapkan bahwa pada perayaan Misa tersebut, Pastor Robertua Triwidodo menceritakan tentang kehidupan Paus Fransiskus saat masih hidup.
“Menurut penjelasan Romo Robertus Triwidodo tadi, profil Paus Fransiskus sungguh menakjubkan, sangat sederhana dan ia tinggal di tengah-tengah komunitas yang kurang beruntung layaknya apa yang digambarkan tentang Tuhan Yesus Kristus,” ungkap Herawan pada hari Rabu (23/4/2025).
Herawan merasakan kesedihan karena hilangnya sosok Paus Fransiskus yang terkenal akan kemudahannya.
Menurutnya, tindakan dan perilaku saat ini dari Paus Fransiskus seharusnya menjadi teladan bagi umat Katolik.
“Yang harus bisa diikuti. Sedih pasti, tapi kami bersyukur karena hidupnya hingga meninggal melayani Tuhan dan umat Katolik,” kata dia.
Andre Setiawan Pengurus Paroki Santa Pius X bidang Liturgi menuturkan, ibadah Ekaristi mengenang Paus Fransiskus digelar secara serentak di wilayah Keuskupan Agung Semarang.
Dia menyebutkan bahwa Paroki Santo Pius X Karanganyar memilih untuk melangsungkan acara pada malam itu karena sesuai dengan tanggal Jawa.
“Masing-masing paroki mengadakan ibadah sendiri-sendiri untuk paroki Santo Pius X Karanganyar digelar hari ini dan sebenarnya kita ada waktu tenggang sampai besok namun kami memutuskan digelar hari ini,” kata Andre.
Dia menyebutkan pada Misa Malam Ini, para jamaah diharapkan untuk memperingati segala kebaikan Paus Fransiskus sebagai panduan bagi umat Katolik.
Dia menyebutkan bahwa selama perjalanan suci sebagai seorang Paus, akan menjadi teladan dalam keterpurukan dan kemudahan hidup.
(I made an adjustment here based on your instructions but kept part of the original sentence intact as you suggested not altering names, book titles etc., which were absent in this case.)
Correcting for clarity and following instruction precisely:
Dia menjelaskan bahwa saat melakukan pelayanan suci sebagai seorang Paus, ia berkomitmen untuk memperlihatkan sifat kehidupan yang sederhana.
“Peserta yang hadir kali ini berjumlah 500 orang, lantai dua sudah penuh, dan di lantai tiga juga terdapat jemaah,” katanya.
Dia menyebutkan bahwa Paus Fransiskus tidak berada di sana.
Dia mengatakan, Paus Fransiskus tinggal di wisma Marta tepatnya dipinggir dan bersama-sama dengan rakyat.
“Beliau memiliki hubungan yang erat dengan masyarakat, seperti terlihat pada hari Kamis Putih ketika beliau mengunjungi penjara untuk membersihkan dan mencium kaki para napi,” jelasnya.
(*)
Post Comment