Maserati di Ambang Kehilangan: Penjualan Terpuruk, Stellantis Segera Luncurkan Rencana penyelamatannya
Sejumlah merek yang berada di bawah payung Stellantis, seperti halnya Maserati, saat ini mengalami tantangan besar.
Di tahun 2023, penjualan Maserati merosot drastis menjadi 11.300 unit, yang merupakan kurang lebih setengah dari jumlah sebelumnya. Untuk sebuah merek premium bersejarah, angka tersebut sangat mengecewakan. Hal itu diungkapkan dalam laporan IT Home, yang mengacu pada data Bloomberg.
Stellantis sudah memperkenalkan rencana tanggapan yang dikelola oleh CEO terbaru mereka, Antonio Filosa, bersama dengan pemimpin merek Santo Ficilli, guna merumuskan taktik pertumbuhan usaha baru untuk Maserati. Apabila skema ini tidak berhasil, bisa jadi Maserati harus mundur dari pangsa pasarnya.
Berdasarkan laporan dari Reuters pada 5 Juni 2025, Ficilli menyampaikan dalam acara Motor Valley Fest yang digelar di Modena, Italia, bahwa selain merilis varian mobil terbaru, Maserati pun mempersiapkan strategi untuk mereformulasi ikatan kerjasama dengan para penyalur serta jaringan servis pasca-penjualan mereka.
Umumnya dipercaya bahwa kekurangan kendaraan bermotor baru merupakan hambatan besar yang masih belum dapat diatasi oleh Maserati.
Berdasarkan laporan dari IT Home, salah satu model paling penting Maserati belakangan ini adalah SUV kompak bernama Grecale. Model tersebut dikembangkan menggunakan platform yang sama seperti Alfa Romeo Stelvio dan sejatinya dirancang untuk melengkapi atau mungkin mengganti varian Ghibli yang sudah ada cukup lama yaitu selama sepuluh tahun. Akan tetapi, performa pasarnya kurang memadai; pada tahun 2024 saja, penjualannya merosot hingga mencapai total cuma 7.250 unit secara global, turun drastis sebesar 58% jika dibandingkan dengan periode serupa tahun sebelumnya.
” Kami telah menyusun strategi terperinci bagi masa depan merek ini dan kami menginginkan persiapan semaksimal mungkin,” ujar Ficilli sambil menekankan bahwa Maserati tetap harus “bertahan hingga Antonio secara resmi memegang jabatan tersebut”, karena semua skema pembaruan wajib mendapat restunya.
“Antonio sangat menyukai merek Maserati dan saya percaya kita dapat memberikan dampak,” ujar Ficilli. Ketika ditanyakan oleh Reuters tentang laporan terbaru yang menunjukkan Stellantis mungkin berencana untuk melepas saham Maserati atau mengurangi dominasinya di perusahaan tersebut.
Ficilli menolak rencana penjualan atau perubahan dalam susunan kepemilikan apapun. Stellantis tetap akan menggunakan jasa McKinsey untuk menyediakan nasihat strategis bagi Maserati dan Alfa Romeo guna meredam efek dari tariff Amerika Serikat yang baru diberlakukan. ***
Post Comment