Lima SD di Ketapang Jadi Sorotan Nasional, Nomor 3 Bikin Kagum!

Lima Sekolah Dasar di Ketapang Jadi Sorotan Nasional, Nomor 3 Fokus pada Islam dan Teknologi

Lima SD di Ketapang Jadi Sorotan Nasional, Nomor 3 Bikin Kagum! Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, mendadak menjadi pusat perhatian dunia pendidikan Indonesia. Apa penyebabnya? Ternyata, lima sekolah dasar (SD) di daerah ini berhasil menyita perhatian nasional akibat inovasi dan prestasi gemilang mereka. Siapa sajakah mereka? Yang paling mencuri perhatian adalah SDIT Harapan Ummah, sebuah sekolah yang berani menggabungkan pendekatan pendidikan Islami dengan literasi teknologi mutakhir. Siapa pencetus ide brilian ini dan seperti apa metode pembelajarannya?

Dalam peta pendidikan Indonesia, kerap kali sorotan hanya tertuju pada sekolah-sekolah di kota besar. Namun, sebuah kejutan membanggakan datang dari Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Prestasi gemilang yang ditorehkan oleh lima sekolah dasar di Ketapang jadi sorotan nasional, membuktikan bahwa innovation dan quality education bisa tumbuh subur di mana saja. Pencapaian ini tidak hanya membanggakan masyarakat lokal, tetapi juga menjadi studi kasus berharga bagi daerah lain di Indonesia. Dari lima sekolah tersebut, satu nama yang terus disebut-sebut adalah SDIT Harapan Ummah, yang berhasil menciptakan formula unik: memadukan nilai-nilai keislaman dengan kemajuan teknologi digital.

Siapa Saja Lima Sekolah Dasar di Ketapang yang Mendapat Sorotan Tersebut?

Kelima sekolah ini dipilih berdasarkan penilaian komprehensif dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang melihat aspek inovasi kurikulum, lingkungan belajar, dan partisipasi masyarakat. Mereka bukan hanya sekadar menyelenggarakan pembelajaran biasa, tetapi masing-masing memiliki “keunikan” yang menjadi nilai jual dan alasan diangkatnya mereka ke tingkat nasional.

SDN 15 Delta Pawan menjadi percontohan karena program “Sekolah Adiwiyata” -nya yang sangat kuat. Sekolah ini mengintegrasikan pendidikan lingkungan hidup ke dalam setiap mata pelajaran. Siswa tidak hanya belajar teori di kelas, tetapi juga praktik langsung dengan menanam sayuran di kebun sekolah, mengelola sampah organik dan anorganik, dan menjaga kebersihan sungai di sekitar sekolah. Komitmen hijau mereka telah menginspirasi sekolah-sekolah lain di penjuru Indonesia.

SDN 10 Matan Hilir Selatan unggul dalam bidang literasi dan numerasi. Sekolah ini memiliki program “Pojok Baca Ceria” dan “Kelas Berhitung Menyenangkan” yang dirancang khusus untuk memacu minat baca dan kemampuan matematika dasar siswa sejak dini. Prestasinya dalam kompetisi sains tingkat regional menjadi bukti nyata kesuksesan program ini. Guru-guru di sini juga terkenal aktif dalam komunitas belajar untuk terus meningkatkan kualitas mengajar.

SDIT Harapan Ummah: Where Islam Meets Technology

Dan inilah sang bintang yang paling banyak dibicarakan: SDIT Harapan Ummah. Sekolah ini menjadi bukti nyata bahwa agama dan sains bukanlah dua hal yang bertentangan, melainkan dua sisi mata uang yang saling melengkapi. Visinya adalah menciptakan generasi muslim yang tidak hanya kuat iman dan akhlaknya, tetapi juga menguasai teknologi untuk kemaslahatan umat.

Kurikulumnya dirancang secara khusus. Di satu sisi, siswa mendalami Al-Qur’an, Hadits, Fiqih, dan Akidah Akhlak dengan metode yang menyenangkan dan kontekstual. Di sisi lain, mereka juga dikenalkan dengan dasar-dasar pemrograman (coding), robotika, dan artificial intelligence (AI) melalui alat peraga edukatif dan software yang ramah anak. Misalnya, siswa kelas 5 belajar menghafal surat Ar-Rahman sambil memahami konsep astronomi tentang matahari dan bulan yang disebutkan dalam surat tersebut melalui simulasi digital.

Fasilitas penunjangnya pun tidak main-main. Sekolah ini memiliki “Maker Lab”, sebuah ruang kreatif tempat siswa dapat mewujudkan ide-ide mereka menggunakan printer 3D, kit robotika, dan perangkat elektronik sederhana. Yang lebih menarik, setiap project yang dikerjakan harus memiliki nilai manfaat (social impact) dan tidak bertentangan dengan syariat Islam. Seorang guru bahkan bercerita, “Siswa kami pernah membuat prototype alat penyortir sampah otomatis yang dihubungkan dengan speaker yang mengumandangkan ayat-ayat Al-Qur’an tentang kebersihan.”

Dampak Nasional dan Tanggapan Para Ahli

Pencapaian lima sekolah dasar di Ketapang ini telah menggema hingga ke ibu kota. Dr. Iwan Syahril, Ph.D., Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek, memberikan apresiasi tinggi. “Apa yang dilakukan oleh kelima sekolah di Ketapang, terutama SDIT Harapan Ummah, adalah contoh nyata dari Merdeka Belajar. Mereka berani berinovasi, memahami konteks lokal, dan memenuhi kebutuhan murid di era digital. Integrasi nilai spiritual dan teknologi ini adalah jawaban atas tantangan pendidikan abad 21. Mereka pantas jadi sorotan nasional dan kami akan mendukung replikasi model ini ke daerah lain,” ujarnya dalam sebuah pernyataan resmi.

Sorotan nasional ini juga dibarengi dengan data yang konkret. Sejak menerapkan model pembelajaran terintegrasi, SDIT Harapan Ummah mencatatkan kenaikan rata-rata nilai ujian nasional sebesar 15% dalam 3 tahun terakhir. Selain itu, sekolah ini berhasil meraih 20+ medali dalam kompetisi robotik dan sains tingkat nasional. Partisipasi orang tua dalam proses belajar (parental engagement) juga meningkat drastis hingga 90%, menunjukkan bahwa model pendidikan ini diterima dengan sangat baik oleh komunitas.

Timeline Perjalanan Menuju Sorotan Nasional

  • 2019: SDIT Harapan Ummah mulai merintis program integrasi teknologi dalam pembelajarannya.

  • 2020: Pandemi melanda, justru menjadi momentum sekolah ini unggul dengan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) berbasis nilai Islami yang sangat terstruktur.

  • 2022: Kemendikbudristek melakukan pemetaan sekolah inovatif dan menemukan keunikan dari lima SD di Ketapang ini.

  • Awal 2023: Tim assessor nasional melakukan kunjungan lapangan dan wawancara mendalam.

  • Pertengahan 2023: Kelima sekolah dinyatakan lolos asesmen dan masuk dalam daftar “Sekolah Penggerak Angkatan Ke-4”.

  • Akhir 2023/ Awal 2024: Pengumuman resmi dan pemberian penghargaan, menjadikan mereka sorotan nasional.

Tantangan yang Dihadapi dan Visi Ke Depan

Tantangan terbesar tentu saja adalah kesenjangan infrastruktur dan sumber daya manusia. Tidak semua sekolah memiliki akses internet yang stabil dan perangkat teknologi yang memadai. Solusinya, sekolah-sekolah ini mulai menjalin kemitraan dengan perusahaan teknologi dan universitas untuk mendapatkan dukungan peralatan dan pelatihan guru secara berkelanjutan.

Visi ke depannya adalah menjadikan Ketapang sebagai “kiblat pendidikan inovatif” regional Kalimantan. Dinas Pendidikan setempat berencana membuat “klaster belajar” dimana kelima sekolah ini akan menjadi mentor dan tempat pelatihan bagi puluhan sekolah lain di sekitarnya, sehingga dampak positifnya dapat meluas.

Keberhasilan lima sekolah dasar di Ketapang, dengan SDIT Harama Ummah sebagai primadona yang fokus pada Islam dan teknologi, memberikan kita secercah harapan dan optimisme bagi masa depan pendidikan Indonesia. Mereka membuktikan bahwa dengan kemauan, kreativitas, dan kolaborasi, sekolah mana pun dapat menciptakan lingkungan belajar yang unggul dan relevan dengan zamannya. Mulai dari pendidikan lingkungan (SDN 15 Delta Pawan), literasi (SDN 10 Matan Hilir Selatan), hingga integrasi iman dan teknologi (SDIT Harapan Ummah), setiap model memiliki kelebihannya masing-masing dan patut untuk dipelajari.

Manfaat dari setiap inovasi ini jelas: menciptakan siswa yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga berkarakter, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan global. Lalu, apa yang bisa Anda lakukan? Jika Anda adalah seorang tenaga pendidik, kepala sekolah, atau pemangku kebijakan di daerah, jadilah agen perubahan. Mulailah dengan langkah-langkah inovasi kecil di sekolah Anda. Pelajari lebih dalam model-model dari Ketapang ini melalui website Kemendikbudristek atau hubungi langsung Dinas Pendidikan Kabupaten Ketapang untuk bertukar pikiran. Masa depan pendidikan ada di tangan kita yang berani untuk memulai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *