Jenis Konten YouTube yang Tidak Bisa Dihasilkan Uang
Jenis Konten YouTube yang Tidak Bisa Dihasilkan Uang
Banyak orang tertarik menjadi YouTuber karena potensi penghasilan dari iklan dan sponsor. Tapi tahukah kamu bahwa tidak semua video di YouTube bisa dimonetisasi? YouTube punya aturan ketat soal konten yang bisa dan tidak bisa menghasilkan uang. Jadi, sebelum kamu repot-repot bikin video, pastikan dulu jenis kontennya layak monetisasi.
Yuk, kita bahas jenis-jenis konten yang tidak bisa atau sulit dihasilkan uang di YouTube!
- Konten Reupload (Tanpa Nilai Tambah)
YouTube sangat tegas soal konten duplikat. Kalau kamu mengunggah ulang video milik orang lain tanpa izin dan tanpa edit kreatif, siap-siap monetisasimu ditolak.
Contoh:
- Potongan film/serial TV tanpa izin
- Cuplikan konser musik tanpa komentar pribadi
- Video viral TikTok yang hanya dipotong dan diunggah ulang
Solusi: Tambahkan komentar, reaksi, analisis, atau edit yang membuat videomu benar-benar unik.
- Konten Kekerasan dan Sadis
Video yang menampilkan kekerasan ekstrem, darah, atau konten sadis tidak memenuhi syarat monetisasi.
Contoh:
- Rekaman pertarungan jalanan
- Video kecelakaan nyata dengan luka terbuka
- Penyiksaan terhadap hewan
Solusi: Hindari eksploitasi adegan mengerikan, bahkan jika tujuannya edukatif.
- Konten Sensitif atau Tidak Pantas
YouTube memfilter konten yang menyentuh topik sensitif seperti:
- Politik ekstrem
- Isu rasisme atau ujaran kebencian
- Teori konspirasi
- Tragedi atau bencana secara eksplisit
Solusi: Jika kamu ingin membahas topik serius, gunakan bahasa netral dan penyajian yang informatif, bukan provokatif.
- Konten yang Promosikan Rokok, Alkohol, atau Obat Terlarang
Video yang mempromosikan gaya hidup tidak sehat, seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, atau narkoba, sangat berisiko ditolak monetisasi.
Contoh:
- Tutorial merokok
- Review alkohol untuk konsumsi remaja
- Video pesta mabuk
Solusi: Hindari mempromosikan konsumsi zat adiktif secara terang-terangan.
- Konten Anak-Anak yang Tidak Aman
YouTube punya aturan ketat untuk konten anak-anak. Jika videomu melibatkan anak tapi mengandung unsur:
- Kekerasan
- Bahasa kasar
- Tema dewasa
…maka video tersebut bisa dibatasi atau bahkan dimatikan iklannya.
Solusi: Gunakan konten ramah anak, dengan edukasi, hiburan positif, dan tanpa eksploitasi.
- Konten “No Effort” (Tanpa Usaha Nyata)
YouTube tidak menyukai video yang terlalu sederhana atau tanpa nilai produksi yang jelas, misalnya:
Contoh:
- Teks berjalan tanpa suara atau gambar menarik
- White noise/ambient sound 10 jam tanpa penambahan visual
- Slide PowerPoint tanpa narasi
- Solusi: Tambahkan suara narasi, musik, atau visual yang mendukung agar konten bernilai.
- Konten Berhak Cipta (Copyrighted)
Ini salah satu alasan monetisasi sering ditolak. Jika kamu menggunakan:
- Lagu populer tanpa lisensi
- Cuplikan film, video game, atau acara TV
- Gambar/foto dari Google tanpa izin
…maka pendapatan iklan bisa dialihkan ke pemilik hak cipta atau monetisasi ditolak total.
Solusi: Gunakan konten bebas lisensi atau buat sendiri semuanya (musik, gambar, footage).
- Konten Provokatif atau Toxic
Konten yang mengandung ujaran kebencian, body shaming, atau menjatuhkan pihak lain, bisa demonetisasi dan dikenai sanksi komunitas.
Contoh:
- Drama sesama YouTuber yang saling serang
- Video roasting yang melewati batas
- Komentar menghina ras, gender, atau agama
Solusi: Kritik boleh, asal konstruktif. Hindari mencaci atau mempermalukan pihak lain.
- Konten Clickbait atau Menyesatkan
Judul dan thumbnail yang menipu penonton bisa bikin channel-mu disorot YouTube dan kehilangan kepercayaan.
Contoh:
- Judul “Penghasilan 1 Miliar dari YouTube” tapi isinya nggak relevan
- Thumbnail menggoda tapi videonya cuma vlog biasa
Solusi: Gunakan clickbait yang jujur. Boleh menarik, asal sesuai isi video.
- Konten yang Belum Memenuhi Syarat Monetisasi
Meski kontenmu layak, tapi kalau belum memenuhi syarat YouTube Partner Program (YPP), maka kamu belum bisa hasilkan uang.
Syarat YPP per 2025:
- 1.000 subscriber
- 4.000 jam tayang publik dalam 12 bulan terakhir atau 10 juta views Shorts dalam 90 hari
Solusi: Fokus bangun komunitas dulu, jaga kualitas konten, dan jangan buru-buru monetisasi.
Kesimpulan
Tidak semua video layak di-monetisasi. YouTube mengutamakan konten orisinal, positif, dan ramah pengiklan. Kalau kamu ingin sukses dan menghasilkan uang dari YouTube, pastikan kontenmu bukan termasuk jenis-jenis yang disebut di atas.
Jadi, daripada ambil jalan pintas atau ngejar viral secara instan, lebih baik bangun channel dengan konsistensi, etika, dan kreativitas!
FAQ (Pertanyaan Umum)
- Bolehkah pakai lagu populer di video YouTube?
Boleh kalau kamu punya lisensi resmi. Kalau tidak, bisa kena copyright dan kehilangan monetisasi.
- Apakah video reaksi bisa di-monetisasi?
Bisa, asal kamu benar-benar menambahkan nilai (komentar, reaksi, edit kreatif) dan tidak hanya reupload.
- Video tentang politik boleh nggak dimonetisasi?
Boleh, asal netral dan tidak menyebarkan ujaran kebencian atau disinformasi.
- Apakah video white noise bisa menghasilkan uang?
Sulit. Video semacam itu sering dianggap konten tanpa usaha, kecuali kamu membuat sendiri dan memiliki keunikan.
- Apa yang harus dilakukan jika monetisasi ditolak?
Periksa email pemberitahuan dari YouTube, perbaiki kontenmu, dan ajukan ulang setelah 30 hari.
Post Comment