5 Kucing Berbulu Tebal untuk Iklim Dingin, Beberaskan Deras Angin Hingga -40°C
Merawat kucing di wilayah beriklim sejuk, apalagi saat musim dingin sangat intensif membutuhkan perhatian istimewa. Akan tetapi, bukan semua jenis kucing cenderung tak tahan terhadap cuaca dingin ini. Justru ada beberapa ras kucing yang justru dapat berkembang biak serta bertahan dalam kondisi salju hingga mencapai temperatur negatif.
Dalam tinjauan kali ini, ada lima tipe kucing yang ternyata dapat bertahan dengan baik dalam kondisi cuaca dingin, termasuk saat suhu turun di bawah titik beku. Dimulai dari keturunan hutan-hutan Skandinavia sampai padang gersang Siberia, setiap spesies menunjukkan karakteristik unik seperti bulu tebal, postur badan, serta perilaku tertentu yang membantu mereka untuk tetap sehat meski menghadapi iklim keras tersebut. Untuk lebih jelasnya, mari kita simak uraian selanjutnya.
1. Norwegian forest cat
Norwegian forest cat adalah salah satu ras kucing yang tangguh dalam menghadapi cuaca dingin. Berasal dari wilayah Skandinavia yang dikenal dengan musim dinginnya, kucing ini memiliki bulu ganda yang tebal. Melansir laman
misgatosyyo,
Lapisan bulu itu bertujuan untuk menyediakan isolasi dan melindungi dari hawa sejuk.
Badannya yang kokoh beserta telinga dan kakinya yang berbulu membantu mengatur suhu tubuh sambil mempermudah pergerakannya di atas salju. Walaupun dapat bertahan di lingkungan ekstrem dengan cuaca sangat dingin, masih diperlukan sarana perlindungan yang hangat dan nyaman bersamaan dengan pemantauan kondisi kesehatannya secara rutin.
2. Maine coon
Maine Coon merupakan salah satu jenis kucing dengan ukuran badan terbesar dan memiliki ketahanan tinggi terhadap hawa dingin. Asli dari wilayah timur utara Amerika Serikat dan sebagian Kanada, spesies ini dikenal karena bulunya yang lebat, berdaya tahan terhadap air, dan efektif untuk mengatur temperatur tubuh. Selain itu, besarnya tubuh dan ekor yang panjang turut membantu mereka tetap hangat.
Melansir
mainecooncat
Kucing ini mampu bertahan di suhu mendekati titik beku (32°F/0°C) tanpa ada kendala, namun apabila paparan tersebut berlangsung lama, bisa berpotensi mengalamai iritasi akibat pendinginan dan penurunan suhu tubuh (hipotermia). Oleh karena itu, walaupun jenis kucing ini dikenal tahan terhadap dingin, mereka masih sangat memerlukan sumber hangat untuk menjaga kondisi tubuhnya.
3. Siberian
Salah satu jenis kucing yang sangat sesuai tinggal di area dengan cuaca dingin ekstrem adalah kucing Siberia. Ketahanan mereka tak perlu dipertanyakan lagi. Berasal dari Siberia, Rusia—daerah terkenal dengan temperatur hingga mencapai -20 derajat Celcius—they telah mengembangkan kapabilitas alamiah dalam menyesuaikan diri dan bertahan hidup di iklim beriklim salju tersebut.
Kucing ini dilengkapi dengan bulu yang tebal dan lembut, serta cakar yang kuat mirip sepatu salju, membantu mereka bergerak bebas diatas lapisan salju. Walaupun ketahanan terhadap suhu rendah dapat bervariasi dari satu individu ke lainnya, pada dasarnya kucing Siberia adalah pilihan sempurna bagi daerah-daerah dengan iklim ekstrem saat musim dingin tiba.
4. Russian blue
Russian Blue merupakan jenis kucing yang elegan dan unggul dalam menangkal hawa sejuk. Aslinya berasal dari daerah utara Rusia, tempat memiliki masa winter yang sangat lama, hal tersebut menciptakan kebolehan pada dirinya untuk bertahan di temperatur tinggi es. Lapisan bulunya berjumlah dua sehingga bisa melindungi tubuhnya dari serangan angin dingin.
Walau tak sekuat ras lainnya seperti Siberian ataupun Norwegian Forest Cat dalam menahan cuaca dingin berkepanjangan, Russian Blue masih dapat bertahan dengan suhu rendah sampai sedang mulai dari 7-10 derajat Celsius. Meski begitu, jenis kucing ini lebih disarankan untuk dibiakkan di lingkungan indoor saat menghadapi musim dingin yang sangat parah.
5. Scottish fold
Kucing Scottish Fold terkenal karena memiliki telinga yang melipat ke depan serta bulu lebatnya, sehingga membuatnya relatif lebih tahan terhadap cuaca dingin. Walau begitu, sebaiknya jangan memeliharanya di lingkungan outdoor ketika suhunya sangat ekstrim tanpa adanya perlindungan tambahan.
Struktur otot tubuhnya mendukung pengaturan suhu internal secara efektif, akan tetapi ketika temperatur menurun di bawah 7°C (45°F), kesejahteraannya mulai terpengaruh. Terlebih lagi apabila mencapai titik bekukan, ancaman hipothermia menjadi semakin besar. Kucing jenis Scottish Fold perlu memiliki area perlindungan yang hangat serta aman kalau harus menghabiskan banyak waktu diluar ruangan.
Tidak semua jenis kucing dapat tinggal di lingkungan bersuhu rendah, namun kelima ras tersebut menunjukkan bahwa memiliki bentuk fisik dan rambut tebal memungkinkan sebagian kucing bertahan meskipun dalam temperatur negatif. Akan tetapi, perlu ditegaskan bahwa ketahanan terhadap hawa dingin ini jangan sampai membuat kita lupa memberi mereka perlindungan yang cukup.
Post Comment